top of page

What's the best way to celebrate Christmas? (Disertai terjemahan)

Christmas.. such a beautiful season! Growing up in Canada I always assumed around the world everyone celebrated the same way as I did; singing Christmas carols and reading the story of Jesus' birth, gathering around the Christmas tree with family to open presents, eating a turkey dinner with it snowing outside.. ok, so maybe I knew everyplace doesn't have snow. Haha..

But, my first Christmas in Indonesia came as quite a surprise as there was no gathering with family, Christmas trees, presents, or turkey dinner; instead everyone went to church for a 3-4 hour service involving lots of dancing, singing, dramas, and more! Moving to Malaysia a few years ago I discovered another new way of doing things there. Turns out each culture has their own way to celebrate and enjoy Christmas.. So, which one is the best?

I'm not here to start a debate over countries and cultures! Actually, I think each one holds something beautiful in it.. but, may I suggest that all of them also have their faults? All seem to spend a lot of time and money but more often than not it is spent on ourselves, family/friends or on the events. The last few years I've decided to step out of this style of Christmas a bit.. the thing that opened my eyes the most was during this season our school is always going out to do evangelism and we go out with groceries to find the poor and hurting and bring not only food, but hope and love through the gospel to them!

Going from house to house seeing those that have absolutely nothing (sometimes crying at the bag of groceries we bring) is such a reminder of all that I have. I don't need any gifts to make me happy.. I have so much already. And to see that there are still so many who don't even know about the beautiful salvation that is in Jesus. Many who are in awe of how wonderful the good news is!

When even just one of these precious people decide to believe in Jesus I know that all of heaven is celebrating with them! So, if I can make heaven throw a celebration and Jesus is able to fill another heart - wouldn't that be the best way to celebrate Jesus coming to earth! Since He came to seek and save the lost!

We just did this very thing a few days ago. Visiting 70 families who were very poor and in tough situations. We shared Jesus, groceries, prayers for the sick, and other free programs we offer. We felt heaven celebrate and Jesus' name be glorified!

So, can I suggest.... it's not which tradition or culture is the best to celebrate. But the best of all is when we stop looking at our own expectations and bless someone else in need! That's the best present of all we can give Jesus, and even give ourselves.

Have a blessed and most wonderful December looking out for those to bless..!!

Susan Hoover

 

Natal.. musim yang indah! Tumbuh besar di Kanada membuat saya selalu berasumsi di seluruh dunia setiap orang merayakan Natal dengan cara yang sama seperti saya; menyanyikan lagu-lagu Natal dan membaca kisah kelahiran Yesus, berkumpul di sekitar pohon Natal dengan keluarga untuk membuka hadiah, makan malam kalkun dengan salju turun di luar.. ok, jadi mungkin saya tahu tidak setiap tempat ada salju. haha.

Tetapi, Natal pertamaku di Indonesia cukup mengejutkan karena tidak ada pertemuan dengan keluarga, pohon Natal, hadiah, atau makan malam kalkun; sebaliknya semua orang pergi ke gereja untuk ibadah 3-4 jam yang melibatkan banyak tarian, nyanyian, drama, dan banyak lagi! Pindah ke Malaysia beberapa tahun yang lalu saya menemukan cara baru untuk merayakan Natal di sana. Ternyata masing-masing budaya memiliki cara mereka sendiri untuk merayakan dan menikmati Natal.. Jadi, mana yang terbaik?

Saya di sini bukan untuk memulai perdebatan tentang negara dan budaya! Sebenarnya, saya pikir masing-masing budaya memiliki sesuatu yang indah di dalamnya.. tetapi, dapatkah saya menyatakan bahwa semua budaya juga memiliki kesalahan? Semua tampaknya menghabiskan banyak waktu dan uang tetapi lebih sering dihabiskan untuk diri sendiri, keluarga /teman atau pada acara-acara. Beberapa tahun terakhir saya telah memutuskan untuk keluar dari gaya Natal seperti ini. Hal yang paling membuka mata saya adalah selama musim ini sekolah kami selalu pergi untuk melakukan penginjilan dan kami pergi dengan membawa sembako bagi orang miskin dan terluka dan tidak hanya membawa makanan, tetapi membawa harapan dan kasih melalui Injil kepada mereka!

Mengunjungi rumah demi rumah melihat mereka yang sama sekali tidak punya apa-apa (kadang-kadang menangis karena sembako yang kami bawa) adalah pengingat dari semua yang saya miliki. Saya tidak membutuhkan hadiah apa pun untuk membuat saya bahagia.. Saya sudah memiliki begitu banyak. Dan untuk melihat bahwa masih ada begitu banyak yang bahkan tidak tahu tentang keselamatan yang indah yang ada di dalam Yesus. Banyak yang kagum akan betapa indahnya kabar baik itu!

Ketika salah satu dari orang-orang yang berharga ini memutuskan untuk percaya kepada Yesus, saya tahu bahwa semua surga merayakannya bersama mereka! Jadi, jika saya dapat membuat surga mengadakan perayaan dan Yesus dapat mengisi hati yang lain - bukankah itu cara terbaik untuk merayakan kedatangan Yesus ke bumi! Karena Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang!

Kami baru saja melakukan hal ini beberapa hari yang lalu. Mengunjungi 70 keluarga yang sangat miskin dan dalam situasi sulit. Kami berbagi tentang Yesus berbagi sembako, mendoakan orang sakit, dan program gratis lainnya yang kami tawarkan. Kami merasa surga merayakan dan nama Yesus dimuliakan!

Jadi, bisa saya sarankan.. bukan tradisi atau budaya mana yang terbaik untuk dirayakan. Tetapi yang terbaik dari semuanya adalah ketika kita berhenti melihat harapan kita sendiri dan memberkati orang lain yang membutuhkan! Itulah hadiah terbaik dari semua yang bisa kita berikan kepada Yesus, dan bahkan memberi diri kita sendiri.

Desember terindah & paling diberkati yang menanti mereka untuk memberkati .. !!

Susan Hoover

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page